minyak tanah  

Posted by The Sleeping's Friend in

baiklah, saatnya memulai cerita dengan bumbu baru, bumbu humor bero :D


oke, singkat jelas padat dan semoga menghibur. yang pasti fakta, namun untuk masalah keamanan ada beberapa nama dikaburkan.


begini, dahulu saat masih jaman sekolah dasar (SD). Sebut saja aku dan sahabatku bernama cak oji (*mas oji).
saat itu sekitar kelas 5 SD, masih getol-getolnya ikutan pramuka (saat ini sih pengen banget ikutan, tapi udah gatau kudu kemana buat ikutan kayak gituan). nah, kebetulan aku dan sahabatku, salah satunya cak oji. kami tergabung dalam regu garuda. yang saat itu kami menjadi satu kelompok setelah kami meraih peringkat kelima jambore sekolah swasta* (untuk alasan kemanan, di kaburkan) seluruh indonesia. dan kami akhirnya terpaksa menjadi satu kelompok (yah alasannya gak kepaksa juga sih. tapi biar ekstrem bilang aja kepaksa karena gak bisa milih kelompok lain). aku terpilih menjadi wakil ketua regu, karena setelah ketua reguku, aku yang memiliki tanda kecakapan khusus lebih banyak di kalangan umur dan kelasku. yah anggap saja aku beruntung.

aku inget, kalo ga salah. waktu itu setelah aku menjadi wakil, kita berkumpul kembali dalam acara persami di daerah malang, tepatnya di salah satu daerah taman hutan luas yang terdapat lapangan golf di dalam areanya (yah di hutan, tapi kalo mau golf, bisa juga di daerah situ ada sarananya sih). lalu, kami menjalani hari hari bersama, menghadapi suka duka (khususnya sabtu minggu aja sih bero). terus, singkat cerita. kami berjalan-jalan menyusuri hutan melewati lembah dan rintangan dan mengalir sungai yang indah di perjalanan kami. ya waktu itu dinamakan jelajah kalo gak salah (*berarti benar). kami kecapekan sekali, karena hampir berjalan 4 jam dengan agenda seabrek yang katanya melatih keahlian, kesabaran dan inteligensi, sesampainya di tenda kami. kami benar-benar kehausan, karena selama perjalanan sekitar kurang lebih 7km, kami tidak membawa minum sama sekali, apalagi membawa peralatan pramuka yang terbilang cukup berat.

nah seketika itu, sontak saja teman kami si cak oji ini berteriak, "nangendi ombene rek? (dimana minumnya bero?),". salah seorang sahabat kami, menimpali dengan menunjukan tempatnya yang bisa dikatakan tidak jauh dari lokasi penggorengan (tempat masak) dari wilayah kemah regu kami. segera saja si cak oji ini ambil tuh botol, diminum hingga setengah. lalu dia tergopoh-gopoh menuju tempat kami berkumpul. lalu bertanya pada kami, "iki ombe opo? (ini minuman apa?)". tanyanya dengan nada lugu, salah seorang ddari regu kami, yang baru saja dari area masak tadi, berteriak, "sopo iki he, seng njukuk lengo gas? (sapa ini gerangan yang ngambil minyak tanah?)". sontak saja dia kaget bukan kepalang, cak oji tadi yang bertanya minuman apa yang diminumnya, melihat bahwasannya yang dia minum tadi adalah minyak gas. dia berteriak dengan nada marah tapi lugu, "pantesan rosone kok uaneh ngene, gak koyok banyu putih. (pantas saja rasanya aneh betul, tidak seperti air putih)".

catatan akhir perjalanan - sahabat yang tertawa

"it has been through.."

Kisah Senyum Sahabat yang tertidur 1  

Posted by The Sleeping's Friend in

Dengan Nama ALLAH yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.


Sahabat,
Dimanakah kita berada? Di dunia ini yang penuh kenyataan ataukah dalam dunia mimpi yang penuh dengan kebohongan? Sedikitpun kami tidak mengetahuinya, kecuali engkau sendiri yang memilihnya.

Dahulu, ada seorang sahabat yang sangat dekat denganku. Kini entah dimana dia berada.

Sahabat,
Engkau mengatakan dengan gamblang apakah itu arti perjalan hidupmu. Sahabat, ketika itu dirimu mengatakan aku bukanlah sahabatmu. Karena engkau lebih faham apakah itu hidup. Ketika engkau bertemu dengan seorang yang engkau cintai dan engkau jadikan tambatan hatimu untuk mengarungi hidup. Engkau pergi meninggalkanku dengan ribuan cacian tentang hinanya diriku.

Sahabat,
Sedikitpun tak terbersit olehku untuk menghinamu. Aku sabar menantimu, hanya untuk sekadar bercanda ria, berpeluh kesah. Tapi itu dulu. Kini tidak lagi.

Sahabat,
Dahulu bagiku adalah emas. Kini bagiku juga emas. Engkau yang pergi tanpa ada perasaan berat meninggalkanku. Itu bagiku adalah emas, karena aku tahu engkau masih membutuhkanku tapi engkau malu mengatakannya. Engkau masih sahabat kecilku yang aku kenal. Yang pemalu atas segala pintamu. Aku tak berniat meninggalkanmu ataupun menghinamu.

Bila, dia yang engkau kejar pergi meninggalkanmu karena yang lain. Tak perlu pergi menjerit. Datanglah padaku, aku disini menantimu sahabat. Bila dia yang engkau kejar tak lagi menghiraukan cintamu karena dia menemukan cintanya, datanglah padaku, aku disini bernyanyi menanti suara merdumu dalam alunan gitarku. Tapi sahabat kecilku, disaat engkau ingin bertemu denganku dan engkau tak mendapati alunan gitarku, datanglah di pemakamanku, mungkin saat itu, aku tak bisa lagi menikmati tawamu dalam senyumku.. Tapi, berjanjilah ceritakan semua itu nanti padaku ya? Sering-seringlah kemari. aku Rindu tawamu.

Oh, ya. ingatlah selalu sahabat. Sabar, sabar, sabar. Cintamu akan segera datang menghampirimu. Teman kecilmu ini ingin istirahat dahulu, kita akan berjumpa lagi di kehidupan yang lain. Aku berdoa yang terbaik untukmu, sahabatku.

P.S. kita masih bersahabat kan? :)


Catatan di akhir perjalanan - Sahabat yang ternodai




Puisi berjodoh yang ingin berjodoh

"it has been through.."

Pagi Hari Yang Membimbangkan 1  

Posted by The Sleeping's Friend in


Dengan Nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


Sahabat,

Kami, Saudaramu yang sedang terlelap tidur. Kami sempatkan menulis bait ini teruntukmu. Entah terbaca olehmu ataupun mungkin dibacakan kepadamu, kami harap ini dapat menjadi pengantar perjalananmu. Di dalam dunia ini, yang kami sadari tak lebih dari sekedar persinggahan masa tidur siang kami..

Sahabat,

Kita dulu pernah hidup di masa balita. Dimana tak satupun dari kita pernah menyangka akan hidup sampai sekarang ini. Dan saat-saat ini, dimana hidup kita digunakan untuk berbagai macam hal yang tidak kita ketahui apa itu maknanya.

Hidup mencintai seseorang yang kita kasihi, yang belum tentu mereka mengasihi kita..
Hidup membela kebenaran seseorang yang kita percayai, yang belum tentu mereka membenarkan kita..
Hidup membenci seseorang yang kita tidak sukai, yang belum tentu mereka buruk bagi kita..
Hidup menyayangi seseorang yang kita harapkan, yang belum tentu mereka berharap kembali pada kita..

Sahabat,

Sedihkah dirimu? Terjatuh kah dirimu? Jangan.. Jangan.. Jangan engkau pergi meninggalkan kenyataan.. Tidak satupun dari itu semua palsu, itu kenyataan. Jangan kita menyangkalnya.. Jangan bersedih, itu sudah terjadi.. Tak mungkin salah satu dari kita dapat menggantikan itu semua. Waktu tidak pernah berhenti menunggu kita yang terjatuh!

Tahukah engkau, di saat jatuh, seseorang yang engkau harapkan untuk datang pertama kali, pun belum tentu datang menolongmu..
Tahukah engkau, di saat terluka, seseorang yang engkau pinta untuk datang kepadamu, pun belum tentu akan mengobatimu..
Tahukah engkau, di saat terlelap, seseorang yang engkau mimpikan untuk hadir, pun belum tentu akan berjaga dalam lelapmu..

Tapi tahukah engkau sahabat, siapa yang akan datang membantumu disaat itu semua terjadi?

Itulah ALLAH yang memberimu segala cinta kasihNya..

Saat kau senang, itu artinya Dia telah memberikan sesuatu yang terbaik bagimu. Tapi jangan lantas sombong dan lalai, bisa jadi itu ujian untuk menunjukan siapa dirimu kawan. Dan terkadang itulah yang terburuk bagimu dan juga bagi kami..

Saat kau sedih, itu artinya Dia telah memberikan sesuatu yang terbaik bagimu. Tapi jangan lantas kau marah dan tidak bersyukur, bisa jadi itu ujian untuk menunjukan siapa dirimu kawan. Dan terkadang itulah yang terbaik bagimu dan juga bagi kami..

Sahabat,

Kawan, saudaraku dan entahlah nama baik apalagi yang bisa kami kumandangkan memanggilmu.

Jangan sedih, ada Dia yang Selalu Hadir.
Dia tidak tidur sedikitpun, bahkan Dia Tidak Pernah Lupa untuk mangatur urusan hambaNya.
Tersenyumlah, kulihat senyummu indah menawan. Kami rindu akan senyuman itu.
Karena engkau alasan kami pernah hadir di sela hidup ini. Dan Dia telah menggariskan itu jauh sebelum kita terlahir di dunia tempat kita singgah ini..

“Percayalah, suatu saat nanti. Kita akan menyesal telah menangis untuk sesuatu yang tak perlu di tangisi. Dan suatu saat nanti kita akan bersyukur telah menangis untuk sesuatu yang kita tinggalkan yang padahal itu baik bagi kita.. Semua pasti ada alasan dibaliknya. ALLAH tidak tidur.

Catatan di akhir perjalanan – Sahabat yang Tertidur

"it has been through.."




*cobalah buka tautan yang kami siapkan bagi sahabat yang sedang terlelap dalam paginya.





My counter